Opini

Kisah Tragis Pemuda Pasca Perdamaian Aceh

Published

on

Kisah Tragis Pemuda Pasca Perdamaian Aceh

Ditulis Oleh : Adam Zainal ( Kinet BE )

BIREUEN - Pemuda adalah tokoh penting yang wajib dilindungi oleh Bangsa dan Negara. sebagaimana mestinya, Pemuda ialah tokoh penting yaang harus diakui dan dianggap serius sebagai sebuah Icon yang layak di anak-emaskan oleh suatu Bangsa sebagai Generasi masa depan untuk sebuah wadah pasokan atau tempat mengumpulkan Energi (kekuatan) Baru demi kemajuan dan perkembangan sebuah Bangsa Atau Negera dimasa mendatang. 


Dalam sejarah dunia, Pemuda menjadi sebuah ujung tombak dalam segala bidang, baik dibidang Revolusi maupun dibidang Reformasi, bahkan kekuatan Pemuda mampu merubah tatanan dunia yang dulunya Dictator menjadi Dunia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Demokrasi. Sehingga kinilah saatnya pemuda dinobatkan sebagai pemilik kekuatan yang sejati, dan pemuda menjadi kunci untuk perkembangan dunia dari masa kemasa. 


Berbicara Pemuda, tidak terlepas dari tokoh-tokoh Pemuda yang dimiliki oleh Aceh pada masanya, dan dimasa sekarang. Pasca Perdamaian Aceh 13 (tiga belas) tahun yang silam, Aceh juga masih mempunyai segudang Stock pemuda-pemudinya yang cerdas, kritis dan kreatif serta intelktual. Namun dengan serba keterbatasan yang dimiliki oleh setiap pemuda seiring dengan perubahan zaman yang semakin canggih, kebanyakan pemuda Aceh mengambil sikap inisiatif untuk Acuh tak acuh (Apatis) tentang perkembangan Aceh dimasa sekerang.


Lantaran pemuda tidak pernah disentuh atau diajak berperan dalam sebauh wadah tertentu. dan kesannya pemuda tidak dipertimbangkan untuk sebuah kemajuan, bahkan lebih diwanti-wanti dan dianggap sebagai sebuah ancaman kedudukan (Kekuasan), Hal tersebut bukanlah suatu perkara yang Adil yang diterima oleh kaum muda Aceh pada hari ini.


Dengan semakin gencarnya perang dingin yang diciptakan oleh pihak tertentu untuk membunuh karakter (Popularitas) kaum muda khususnya di Aceh, pemuda lebih banyak mengasingkan diri dan diam ditempat tanpa ada rasa bahkan niat untuk mencampuri atau terlibat kedalam persoalan apapun yang sedang dihadapi oleh Aceh. Baik itu, perkara Politik, ekonomi, sosial, agama, Pendidikan, Ketahanan, Keamanan dan Lain sebagainya. Pemuda Aceh lebih banyak berdiam diri, bukan berarti tidak tahu-menahu dengan persoalan yang sedang terjadi. 


Perlu dicatat bahwa, Pemuda lebih aktif disegala lini dan hampir setiap harinya pemuda aktif meng-update persoalan yang sedang terjadi. Itu satu bukti bahwa pemuda lebih peduli dengan apa yang sedang melanda dan berlaku di Aceh pada masalalu, hari ini, dan dimasa yang akan datang. Sayangnya, keterbatasan ruang lingkup pemuda selalu dipersempit dengan sedikitnya kesempatan yang ada, dan ruang yang dibuka. Sehingga persoalan inilah yang membuat pemuda menjadi tidak peduli dengan apa yang sedang dialami oleh Aceh pada hari ini. 


Kita perlu mengingat kembali bahwa, sangat besar peran pemuda dalam menggerakkan sebuah kekuatan besar dimasa lalu. Sejarah Mencantat, Banyak Pahlawan-Pahlawan Aceh dahulu memulai perjuangannya untuk melawan Penjajah pada saat usia mereka masih muda, ini menjadi satu kunci, dan bukti sejarah yang kuat bahwa pemuda bisa melakukan apa saja demi kemajuan Bangsanya, dan juga bisa merusak apa saja demi menjatuhkan kehormatan dan martabat Bangsanya. 


Dengan demikian, langkah-langkah dan kebijakan yang serius perlu diambil oleh Pemangku-pemangku kebijakan yang ada di Negeri ini untuk merangkul dan memposisikan pemuda disuatu wadah yang benar untuk merajut kembali kesadaran sebagai sebuah jalan kemajuan Bangsa dimasa depan.