Politik
Haji Uma Sebaiknya Tak Maju Pilgub, Ini Alasannya
Selapost.com - Siapa yang gak kenal dengan Haji Uma Senator Aceh yang merupakan aktor kocak dalam film komedi aceh eumpang breuh. Tak ayal, semua rakyat aceh pasti mengenalnya, sejak sebelum menjadi pejabat publik yaitu Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Haji Uma memang poluler di daerah Aceh, saking populernya, ketika terpilih menjadi senator saja mewakili Aceh ia mendapatkan posisi nomor wahid dalam perolehan suara pada pemilu 2019 dengan suaranya hampir satu juta.
Banyak asumsi masyarakat Aceh yang beredar bahwa ia merupakan sosok yang sangat berpotensi menang pada pilgub aceh yang akan datang, karena modal politik yang ia miliki ketika terpilih menjadi DPD dan popularitasnya sebagai aktor perfileman Aceh.
Haji Uma juga membuktikan kinerjanya selama menjabat DPD, ia relatif aktif di senayan dalam menyuarakan aspirasi rakyat aceh khususnya. ini menguatkan kepercayaan rakyat bahwa Haji Uma memang sosok yang cocok menjadi orang nomor satu Aceh karena telah bekerja secara profesional, bukan sekedar seorang politisi populis dengan modal keterkenalan sebagai aktor film.
Namun tidak semudah itu untuk menjadi Pemimpin Aceh karena mengelola Aceh bukan soal popularitas, merakyat dan sebagainya. menjadi pemimpin Aceh butuh daya pengetahuan dan ilmu yang mumpuni, juga mampu menjadi magnet bagi kekuatan dan kepentingan politik yang ada di Aceh. Haji Uma mungkin disukai banyak warga Aceh, tapi belum tentu ia mampu mengelola Aceh yang sangat kompleks ini. Aceh dengan sejarah dan politik yang bahkan di akui penjajah Belanda tempo dulu, harus dipimpin oleh sosok yang mengerti sejarah, lihai dalam politik, kemampuan manajerial yang bagus dan kemampuan intelektual diatas rata rata.
Pengalaman pasca perdamaian saja sudah berapa banyak gubernur yang terpilih secara demokratis tapi juga relatik belum berhasil memimpin Aceh. Ini menjadi bukti bahwa modal politik dan massa saja belum cukup untuk menjadi pemimpin Aceh, yang mengelola pemerintahan secara berintegritas, visioner, efesien dan efektif. semoga saja nanti akan lahir pemimpin Aceh yang punya karismatik seperti Sultan kerajaan zaman dulu dan menjadikan Aceh sebagai kota yang diperhitungkan di tingkat nasional dan global.
Haji Uma untuk saat ini dan mendatang memang layak menjadi Senator Aceh, tapi msh belum pantas menjadi Gubernur Aceh jika dari pendekatan yang kompleks, walaupun secara konstituen ia tergolong banyak.[LF]