Catatan Harian Andika
Berharap Ada Banyak Yang Seperti Bang Ali Sadikin

Awalnya kami ngobrol dirumah makan Murai Indah selepas sholat Jum'at. Seakan belum selesai akhirnya kami pindah ke kantor beliau. Beliau yang saya maksud adalah Bang Ali Sadikin. Salah seorang pengusaha muda Nagan Raya. Mungkin ada banyak pengusaha muda, tapi yang ini beda. Beliau bukan melanjutkan apa yang dibangun orang tua lalu melanjutkan usaha warisan, tapi beliau perintis. Merintis dari nol sampai mengumpulkan banyak nol-nol berikutnya.
Kalau ingin mendengar motivasi, saya kira motivasi orang seperti ini yang tepat didengar bagi yang ingin merintis bisnis, bukan mendengar motivasi bisnis dari pemilik perusahaan warisan yang mengatakan "jangan takut jatuh, kamu harus bangkit". Mudah bangkit bagi yang punya warisan selangit. Tapi beda jika yang terjatuh mereka yang membangun usaha dengan keringat sendiri, mengumpulkan cuan demi cuan dengan penuh lelah.
Bang Ali mungkin tidak sekaya yang lain, tapi untuk seukuran beliau yang merintis bisnis saya memberikan atensi lebih sebab ia terbilang nekat memulai apapun. Orang ini menarik seperti namnya yang mirip nama mantan pemimpin Jakarta, Gubernur Ali Sadikin. Kepemimpinannya kontroversi, tapi ia sukses mengubah wajah Jakarta.
Saat duduk dikantor beliau, saya merasa ia tidak kurang seperti seorang birokrat atau legislator. PNS mungkin meniti karir mendapatkan ruang kantor, sedangkan Bang Ali yang bukan PNS dan tentu saja tanpa kantor justru membangun kantor sendiri senyaman ruang kepala dinas.
Juli lalu Bang Ali memberi saya kejutan. Ia seorang diri menembus pegunungan Beutong, Singgah Mata dan Salak ditengah turun kabut yang begitu pekat. Beliau ingin menepati janji untuk 'intat linto' saya ke Aceh Utara. Ia rela meninggalkan kesibukannya hanya untuk menepati janji yang sudah ia iyakan. Tak sembarangan orang mau menembus kabut disepanjang pegunungan tertinggi di Aceh itu. Tapi Bang Ali dengan Pajeronya tanpa pikir panjang berlomba dengan malam gelap menyusuri dataran tinggi. Nekat sekali. Hahaha
Menuju 2024 nanti Bang Ali rencananya akan bertarung di dapil 1 untuk menuju kursi DPRK Nagan Raya. Dapil 1 konon merupakan salah satu dapil neraka seperti yang pernah saya tulis. Di dapil 1 Fighternya harus siap luar dalam. Walaupun sebenarnya ketiga dapil di Nagan sama-sama dapil bara api. Tapi saya tidak ragu Bang Ali masuk dan bertarung, sebab sebelum masuk kedalam suatu tempat, ia sudah mengkalkulasi secara matang.
Ditempat saya Bang Ali merupakan salah seorang anggota tuha 4. Menariknya, ia tidak pernah mengambil gaji tuha 4, namun beliau memberikan semua gajinya untuk khadam Musala Dusun agar setiap waktu sholat, di musala tetap terdengar kumandang azan. Dan memang benar, azan selalu berkumandang sehingga sholat 5 waktu selalu tegak. Selain itu Bang Ali juga merupakan salah seorang muzakki (pemberi zakat mal) terbesar di desa. Seperti yang saya sebutkan tadi. Bang Ali mungkin bukan pengusaha besar, tapi saya melihat ia berusaha memberikan kontribusi semampu yang bisa ia berikan. Dan saya berharap ada banyak orang seperti Bang Ali Sadikin di Nagan Raya.