Opini

Pemimpin Harus Siap Dihina, Mungkin Rakyat Lebih Pahit Hidupnya

Published

on

Pemimpin Harus Siap Dihina, Mungkin Rakyat Lebih Pahit Hidupnya
Oleh : Syukur_Tadu

Dalam kepemimpinan yang paling dibutuhkan adalah kebijaksanaan dan kedewasaan apalagi era demokrasi ini, karena pemimpin itu langsung dipilih rakyat, kalo mandat itu tidak diberikan rakyat, mau 'sujud' ribuan kali pun didepan rakyat untuk mengemis pasti gak bakal jadi apa apa. Maka setelah menjadi pemimpin harus siap dikritik dan dihina. Karena semua uang dan fasilitas yang dipakai adalah punya rakyat. 

Jaganlah dikit dikit, main lapor melapor ke pihak kepolisian karena sebuah hinaan dari rakyat walaupun alasannya pencemaran nama baik. Apalagi rakyat itu mungkin tidak memiliki kemampuan kritik seperti kaum intelektual. Yang dimiliki hanya modal luapan emosi, lalu memosting di media sosial.

Apapun ceritanya rakyat tetap rakyat, mereka bagaikan anak dalam sebuah keluarga yang setiap saat butuh perhatian dan pendidikan. Mendidik rakyat ke lebih baik itu adalah tugas pemimpin. Dan jika pemimpin sudah dinilai tidak mampu menyelesaikam urusan rakyat, wajar sesekali mereka melampiaskan emosinya, yang kadang kadang  mengeluarkan ucapan dan tulisan yang tidak sesuai norma moral dan norma hukum.

Intinya, bisa saja, apa yang dirasakan rakyat itu lebih pahit dan menyedihkan dalam kehidupannya karena diakibatkan kebijakan jelek para pemimpin. Maka menjadi pemimpin bukan hanya untuk  menjaga nama baik dan mengharapkan penghormatan. Tapi kehormatan rakyat lah yang segala galanya, karena tanpa mandat rakyat, pemimpin itu hanya masyarakat biasa layaknya manusia kebanyakan. Dan bisa jadi lebih sampah dari rakyat biasa.

Sebagai anak, rakyat pun tidak boleh seenaknya menghina pemimpin sebagai orang tuanya. Kritik harus membangun bukan mengeluarkan sumpah serapah dan umpatan. Dalam Demokrasi, pemimpin yang salah juga merupakan hasil dari kesalahan masayarakat dalam memilih. (ST)