Opini

Pemuda Dari Lahan Gambut Sebagai Guardian (Pengawal) Pelestarian Gambut Aceh

Published

on

Pemuda Dari Lahan Gambut Sebagai Guardian (Pengawal) Pelestarian Gambut Aceh

Oleh : Nelda Putri Kaswari

Keadaan Lahan Gambut di Aceh saat ini tergolong memprihatinkan, setelah kebakaran yang melanda lahan gambut pada bulan oktober yang lalu hingga menghabiskan puluhan ribu hektar di Nagan Raya.

Ditambah lagi jauh sebelum kejadian tersebut sebagian lahan sudah dikonversi menjadi lahan perkebunan sawit. Fenomena tergerusnya lahan gambut tersebut membuat masyarakat terutama kalangan pemuda menjadi resah.

Keresahan muncul karena lahan gambut yang berkurang punya dampak negatif yang sangat bearti, mulai dari mempercepat perubahan iklim, terganggunya habitat hewan dan tumbuhan, hingga berpengaruh pada perekonomian warga.

Merespon semua kejadian yang telah membuat lahan gambut memburuk, maka diperlukan Kesadaran bersama dan memulainya dengan tindakan kolektif yang sinergis antara masyarakat, pemerintah dan para perusahaan (termasuk investor).

Mempertahankan kelestarian lahan gambut membutuhkan tindakan ekstra, dibarengi dengan political will para stake holder untuk mempercepat proses konservasi. Para pemuda harus diberikan ruang gerak yang besar, diikutsertakan dalam gerakan pelestarian lahan gambut, terutama mereka yang bertempat tinggal dilokasi  yang berdekatan dengan lokasi lahan gambut.

Saatnya Aceh memiliki program khusus untuk meningkatkan peran dan kapasitas pemuda di lahan gambut yang tersebar di berbagai penjuru barsela untuk mengawal gambut.